79 Kesalahan Mendidik Anak Usia Pra-Sekolah dan Usia Sekolah (1)
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)Anak sholeh merupakan hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia. (http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3393-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html)
Selain itu, kewajiban orang tua dalam mendidik anak juga ditekankan dalam firman Alloh jalla wa a’la:
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Oleh karena itu, tidak sepantasnya orang tua tidak memperhatikan “investasi akhiratnya” dengan menyia-nyiakan pendidikan anaknya. Sebelum terlambat, yakni anak menjadi nakal dan tidak tahu kebaikan, perhatikanlah faktor-faktor penyebabnya. Sesal kemudian tidak ada arti.
Berikut ini adalah 31 kesalahan mendidik anak usia pra-sekolah dan 43 kesalahan mendidik anak usia sekolah yang dapat kami kumpulkan:
A. Kesalahan Mendidik Anak Usia Pra-Sekolah
No
|
Kesalahan
|
Seharusnya
|
1
| Tidak memperhatikan tauhid anak | Anak usia pra-sekolah bisa diajarkan pertanyaan mendasar tentang siapa Robmu, siapa Nabimu, apa agamamu, Alloh berada di ‘Arsy, dll |
2
| Tidak memperhatikan ibadah anak | Anak usia pra-sekolah bisa diajarkan tata cara wudhu dan sholat yang benar sesuai contoh Nabi |
3
| Mendoakan keburukan pada anak saat marah | Tetap mendoakan kebaikan, karena bisa jadi doa itu dikabulkan |
4
| Tidak membantu istri dalam mendidik anak, hanya menyerahkan tanggung jawab begitu saja | Mendidik anak hukumnya wajib, sehingga Anda harus mempergauli dan menyediakan waktu khusus untuk mereka |
5
| Menjauhi anak dengan alasan pekerjaan, atau bahkan dakwah sekalipun | Tanyakan kepada diri anda, kebaikan apa yang sudah Anda ajarkan setiap hari |
6
| Menutup diri dari anak-anak, tidak mendengar pendapat dan permasalahan mereka | Jadikanlah saat berkumpu menjadi menyenangkan, terbuka, dan lapang dada |
7
| Kurang memperhatikan program/jadwal pendidikan anak | Disiplin dengan program/jadwal pendidikan yang telah ditetapka |
8
| Tidak meniatkan apa pun saat mendidik | Niatkanlah dengan banyak hal seperti berharap pahala amal jariyah dan mengembalikan kemuliaan islam |
9
| Melupakan keteladanan para salaf dalam materi pendidikan | Niatkan dan teladani para sahabat, para ulama, dan orang-orang sholih dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu, sehingga anak-anak kita bisa meneladani para panutan tersebut |
10
| Mendidik anak dengan televisi | Dewasa ini, televisi menjadikan sarang kebobrokan moral, jauhkanlah dari keluarga kita |
11
| Tidak meng-update metode pembelajaran | Ikutilah perkembangan baru dalam pendidikan sebagai tambahan dari teori dan metode dasar pendidikan yang telah diketahui |
12
| Tidak memberikan keteladanan orang tua | Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, berikanlah keteladanan |
13
| Tidak memperhatikan perkembangan anak menurut usia mereka | Faham dan mengerti tabiat pada fase-fase umur anak |
14
| Meremehkan, mencela, dan merendahkan mereka | Mempergauli dengan baik serta menghormati sebagaimana anak yang sudah besar |
15
| Terlalu sering menghukum, terutama hukuman fisik | Sering memotivasi, memberi semangat, dan hadiah dengan cara beragam. Jika memukul mereka karena meninggalkan sholat baru boleh dilakukan setelah mereka berumur 10 tahun. Tentu memukul mereka saat berumur kurang dari 10 tahun karena perkara sepele merupakan perbuatan dzolim. Wallohu a’lam |
16
| Mengritik di depan anak yang lain secara terus menerus | Bila anak salah, koreksilah secara khusus ketika sendiri |
17
| Selalu mengingatkan kekurangan dan tidak pernah memuji | Memujinya di depan anak yang lain karena kebaikan yang dikerjakan agar dicontoh anak yang lain dan mendoakan kebaikan baginya |
18
| Mengerjakan segala pekerjaan anak (baik dikerjakan sendiri atau pembantu) dan tidak membiasakannya mandiri/berdikari | Membiasakan anak untuk mengurus diri sendiri, seperti pakaiannya, kamarnya, buku-bukunya, dan memujinya atas perbuatan itu |
19
| Tidak memperhatikan kebersihan anak | Membiasakan anak selalu menjaga kebersihan, seperti gigi, kamar, dan barang-barangnya |
20
| Kurang memperhatikan ‘fastabiqul khoirot’ (berlomba-lomba dalam kebaikan) antar anak | ‘Fastabiqul khoirot’ akan mendorong semangat berbuat kebaikan yang lebih, sembari diberikan motivasi pahala dan surga |
21
| Tidak mengetahui dan menumbuhkembangkan potensi anak | Meneliti kecenderungan dan cita-cita anak serta memberikan kesempatan untuk mengembangkannya |
22
| Tidak mengajaknya bertemu dengan para tokoh yang memiliki keutamaan | Mengajaknya berkunjung ke tempat orang-orang sholih agar bisa turut mengambil faedah |
23
| Tidak memberikan tempat pribadi bagi anak | Memberikan tempat khusus atau kamar bagi anak yang di dalamnya diletakkan segala miliknya |
24
| Meremehkan kemampuan seni anak | Memberikan buku-buku cerita, buku gambar, peralatan mewarnai, dsb |
25
| Hanya menggunakan sarana ‘hardcopy’ | Gunakan juga sarana modern, seperti video dan software yang mendidik |
26
| Tidak membiasakan anak di atas sunnah | Membiasakan doa-doa yang diajarkan nabi dalam segala keadaan, misal doa keluar dan masuk rumah, doa akan dan bangun tidur, doa sebelum dan sesudah makan, dan doa serta adab lainnya. |
27
| Menjadikan kepergian dan kedatangan anak adalah hal yang biasa tanpa perasaan kasih sayang atau bahagia | Membiasakan anak untuk pamitan dan menyambut kedatangannya dengan bahagia |
28
| Bersikap keras terhadap anak | Luangkan waktu bermain dengan anak meskipun sebentar agar lebih mendekatkan |
29
| Tidak membiasakan ruqyah syar’iyyah saat akan tidur | Membiasakan ruqyah syar’iyyah dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, meniupnya ke kedua telapak tangan lalu mengusapkan ke seluruh tubuh anak yang bisa dijangkau, 3 kali (Muttafaqun ‘alaih) |
30
| Tidak pernah mencium saat tidur | Mencium saat tidur merupakan wujud kasih sayang pada anak |
31
| Suami-istri bertengkar di depan anak | Jangan lakukan, anak tidak akan menghargai karisma orang tua |
32
| Membela anak yang salah | Jangan membela anak yang salah, ajarkan anak untuk mau mengakui kesalahan |
33
| Berjalan sendiri-sendiri | Gandengah tanggannya saat jalan bersama. Hal ini akan menambah kedekatan |
Bersambung ke 79 Kesalahan Mendidik Anak Usia Pra-Sekolah dan Usia Sekolah (2)
No comments:
Post a Comment